Beberapa dekade, lubang ini menjadi daya tarik paling populer di kawasan Morning Glory Pool, Wyoming, Amerika Serikat. Tren baru, pengunjung melempar uang koin di lubang itu demi nasib baik.
Sebelumnya, mata air panas alami ini hanya memiliki warna biru khas. Namun, kini muncul pula warna hijau tua, kuning dan merah di sekeliling mata air. Sementara tampilan itu berubah dengan cara menakjubkan, alasan sebenarnya tidaklah terlalu menarik.
Wisatawan selama puluhan tahun melempar koin ke dalam kolam untuk keberuntungan. Namun, koin itu ternyata memblokir ventilasi panas kolam dan mengurangi suhu di sana.
Di saat yang sama, bahan kimia koin menyebabkan reaksi berbeda dan menumbuhkan bakteri. Selanjutnya muncul pula ganggang yang memberi warna hijau.
Ganggang merupakan bakteri fotosintesis dan termofilik yang dapat bertahan di suhu 64 derajat Celcius hingga 107 derajat Celcius.
Sebuah papan informasi hadir di seberang kolam yang mengatakan bahwa kemuliaan kawasan itu sudah memudar karena masyarakat melempar batu, botol dan kaleng sehingga menghalangi ventilasi panas di bagian bawah dan merusak kealamian kawasan tersebut.
“Bakteri yang berkembang dalam air panas mulai mati dan warna mulai memudar. Saya merasa sangat sedih melihat bagaimana manusia menghancurkan keindahan alam,” tulis konsultan IT, Arun Yenemula, yang mengambil foto tersebut.
Sebelumnya, mata air panas alami ini hanya memiliki warna biru khas. Namun, kini muncul pula warna hijau tua, kuning dan merah di sekeliling mata air. Sementara tampilan itu berubah dengan cara menakjubkan, alasan sebenarnya tidaklah terlalu menarik.
Wisatawan selama puluhan tahun melempar koin ke dalam kolam untuk keberuntungan. Namun, koin itu ternyata memblokir ventilasi panas kolam dan mengurangi suhu di sana.
Di saat yang sama, bahan kimia koin menyebabkan reaksi berbeda dan menumbuhkan bakteri. Selanjutnya muncul pula ganggang yang memberi warna hijau.
Ganggang merupakan bakteri fotosintesis dan termofilik yang dapat bertahan di suhu 64 derajat Celcius hingga 107 derajat Celcius.
Sebuah papan informasi hadir di seberang kolam yang mengatakan bahwa kemuliaan kawasan itu sudah memudar karena masyarakat melempar batu, botol dan kaleng sehingga menghalangi ventilasi panas di bagian bawah dan merusak kealamian kawasan tersebut.
“Bakteri yang berkembang dalam air panas mulai mati dan warna mulai memudar. Saya merasa sangat sedih melihat bagaimana manusia menghancurkan keindahan alam,” tulis konsultan IT, Arun Yenemula, yang mengambil foto tersebut.